Walang bin Kilon dan Sa’aran yang meraup pendapatan sebesar Rp25 juta dari hasil mengemisnya selama 15 hari dinilai oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai dampak buruk kebiasaan memberi sumbangan kepada pengemis.
“Karena sumbangan kamu, uang kamu merusak mental dia, kamu itu tidak baik. Niat kamu memang baik, tapi akibatnya buruk,” kata Ahok seperti pernyataannya yang dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (28/11).
Katanya, dengan terus menerus menerima uang dari warga, maka para pengemis akan malas bekerja dan memilih untuk meminta-minta. Selain itu, sebut Ahok, eksploitasi anak akan semakin marak dan memperdaya mereka menjadi pengemis jalanan.
Dengan itu, Ahok memperingatkan warga Jakarta agar tidak menyumbang para pengemis. Sementara pemerintah DKI Jakarta tengah berupaya untuk mengamankan para pengemis yang marak di ibu kota. “Kita sudah saran, kerja sama dengan LSM. Jangan merusak anak-anak dengan uang Anda. Anak-anak kecil pun jadi minta duit kan?” pungkasnya.
Terkait dengan dua pengemis yang meraup Rp25 juta tersebut, keduanya adalah warga Subang yang baru 15 hari tiba di Jakarta. Satu diantaranya, Walang yang masih terlihat bugar bertindak sebagai pendorong gerobak. Sedang Sa’aran yang lebih tua dan kurus berpura-pura sakit dan berada di atas gerobak.
Melalui kasus itu, kita mendapat satu pembelajaran bahwa perbuatan yang kita anggap benar nyatanya, belum tentu benar. Meskipun Yesus menyatakan untuk mengasihi sekalipun orang-orang miskin, namun bentuk mengasihi yang ditekankan adalah untuk membantu dan tidak membuat malas.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Menkes Dukung PK untuk Vonis dr Ayu
Seorang Caleg Dalangi Perampokan Untuk Dana Kampanye
Gara-gara Rambut, Siswi 12 Tahun Ini Terancam Di-Drop Out
6 Alasan Majelis Kasasi Putuskan Dr Ayu Bersalah
Tiba di Vatikan, Putin dan Paus Fransiskus Bahas Nasib Kristen di Suriah
Kristen Arab Berhasrat Dirikan Patung Yesus di Nazaret
Sumber : Tribunnews.com/Jawaban.com/Lori